PERAHU TRADISIONAL LEGENDARIS DARI INDONESIA

"Nenek Moyangku Adalah Pelaut"
Indonesia terkenal dengan wilayah maritimnya yang luas, bahkan nenek moyang kita juga dikenal sebagai pelaut yang tangguh, mengarungi beberapa lautan yang ada di dunia di masa lampau. Menarik kita simak perahu atau kapal yang pernah ada di Indonesia di masa lampau.
KAPAL PINISI
"Sang Penakluk Tujuh Samudera"

(Sumber Foto: yachtsourcing.com)
Perahu Tradisional Suku Bugis ini kerap digunakan oleh leluhur untuk menacari nafkah berlayar hingga Eropa dan Afrika. Itulah kenapa Kapal Pinisi pernah tercantum dalam mata uang Indonesia, salah satunya uang lembar Rp. 100,- berwarna merah.
Menurut sejarah, Kapal Pinisi juga disebut sudah digunakan oleh para raja dan pangeran. Salah satu yang terkenal adalah Sawerigading. Putra Mahkota Kerajaan Luwu. Ia dianggap sebagai orang yang pertama kali membuat Pinisi.
Kapal Pinisi dalam sejarah kemaritiman mampu mengarungi samudera yang luas hingga sampai di Semenanjung Malaka, Filipina, Australia Utara, Madagaskar, hingga ke Meksiko. Saat ini Kapal Pinisi sudah diakui punya keperkasaan menaklukan samudera di pelosok dunia, bahkan sudah dimasukkan sebagai warisan dunia yang telah tercatat di UNESCO.
KAPAL PADEWAKANG
"Penakluk Lautan Dari Makassar"

(Sumber Foto: 1001indonesia.net)
Padewakang adalah perahu tradisional yang digunakan oleh Suku Bugis, Mandar, dan orang-orang Makassar dari Sulawesi Selatan. Kapal Padewakang digunakan untuk pelayaran jarak jauh oleh kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan sebelum digunakannya Kapal Pinisi.
Dengan bobot antara 20-50 ton, Padewakang merupakan kapal Sulawesi Selatan terbesar yang berfungsi sebagai kapal dagang dan kapal perang, digunakan selama ratusan tahun yang berlayar di antara Papua Barat, bagian selatan Filipina, dan Semenanjung Malaya.
Antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-20, orang Bugis secara rutin berlayar menggunakan Kapal Padewakang ke Pantai Utara Australia untuk berburu teripang. Dalam pelayaran tersebut, para pelaut Bugis berhubungan dengan penduduk asli Australia sebelum kedatangan bangsa Eropa.
KAPAL PLEDANG
"Sang Pemburu Ikan Paus"

(Sumber Foto: goodnewsfromindonesia.id)
Kita akan membahas Kapal Pledang si Pemburu Ikan Paus dari Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di pulau Ambo. Hampir sama dengan Kapal Padewakang dan Pinisi, Kapal ini juga termasuk dalam perahu layar, yang berbeda hanya pada fungsinya saja. Kapal Pledang memang digunakan sebagai pemburu ikan paus sehingga pada bagian depan kapal dipasang bambu atau papan sebagai pijakan para juru tikam (Lemafa) untuk melompat dan menusukkan tombak (Tempuling) ke tubuh paus.
Berita Lainnya :
- 23-10-2025 - LAUNCHING PROYEK PERUBAHAN NELAYAN BISA (BERDAYA, INOVATIF, SEJAHTERA)
- 15-09-2025 - PRODUKSI BENUR UDANG WINDU DAN PAKAN ALAMI PADA BALAI BENIH KESEHATAN IKAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN KOTABARU
- 15-09-2025 - PENERBITAN REKOMENDASI IZIN USAHA PERIKANAN TANGKAP OLEH DINAS PERIKANAN KABUPATEN KOTABARU
- 15-09-2025 - DINAS PERIKANAN MENGIKUTI PAMERAN EXPO KALSEL 2025
- 14-09-2025 - DINAS PERIKANAN MENGGELAR LOMBA MASAK SERBA IKAN (LMSI) TINGKAT KABUPATEN KOTABARU